SAMARINDA – Yayasan Masjid Raya Darussalam Samarinda menggelar Wisuda Santri Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) Darussalam Boarding School angkatan ke-1 tahun 2023, di Ballroom Hotel Mesra Internasional Samarinda, Ahad (4/6/2023).

Prosesi wisuda santri dilakukan oleh Gubernur Kaltim, Dr. H. Isran Noor, yang memindahkan tali toga dari kiri ke kanan, dan dilanjutkan dengan pengalungan medali oleh Pembina Yayasan Masjid Raya Darussalam Samarinda, Dr. H. Farid Wadjdy (Rektor Universitas Nahdlatul Ulama/UNU Kaltim), kepada 27 santri/santriwati MA dan 70 santri/santriwati MTs Darussalam Boarding School angkatan ke-1 tahun 2023. Acara tersebut juga dihadiri oleh Hj. Sriyana Rusli, anggota DPD RI, Nanang Sulaiman, Ketua Yayasan Masjid Raya Darussalam Samarinda, KH Arnani, Kepala MTs dan MA Darussalam Boarding School, tokoh masyarakat Kaltim Prof. Masjaya, dan KH Suyatman, serta orang tua murid.

“Selamat kepada anak-anakku yang telah diwisuda, telah lulus di tingkat SMP dan SMA. Mudah-mudahan kalian semua merasa senang dan bahagia. Hari ini adalah momen kebahagiaan bagi santri dan santriwati beserta orang tua. Saya senang, saya suka, saya bahagia, terutama bagi mereka yang telah diwisuda hari ini, mereka telah mencapai tingkat pendidikan walaupun masih tahapan SMP dan SMA,” ujar Gubernur Isran Noor.

Menurut Gubernur Isran Noor, ilmu pengetahuan adalah sumber kebahagiaan. Oleh karena itu, ia mendorong para santri untuk terus menuntut ilmu selagi masih mampu dan bisa.

“Uthlubul ‘ilma minal mahdi ilal lakhdi, yang artinya tuntutlah ilmu dari buaian hingga liang lahat. Jadi, teruslah belajar agar dapat bermanfaat bagi orang lain. Mari kita menjadi masyarakat yang berkarakter, berprestasi, dan berakhlak mulia. Saya sangat suka dengan moto dari Darussalam Boarding School ini,” ucap Isran.

“Saya berharap agar yayasan terus melaksanakan kegiatan di bidang pendidikan, tidak hanya pendidikan agama tetapi juga bidang-bidang lain yang bermanfaat bagi bangsa dan orang lain,” tambah Ketua Umum APPSI ini, sambil menutup sambutannya.

Para santri dan santriwati Madrasah Darussalam Boarding School Samarinda telah menghafal 1, 2, 3, 5, dan 7 juz Al-Qur’an. (adpim/adv/diskominfokaltim)

Oleh  :Suharmoko, M.Pd

Dahulu kita selalu diajarkan untuk menabung agar dikemudian hari nanti kita dapat hidup tenang bahkan dijanjikan kita akan hidup kaya, namun rasanya pernyataan tersebut tidaklah lagi bisa diterapkan dizaman sekarang ini karna nyatanya nilai uang 10 tahun lalu yang kita simpan tidak sebanding dengan yang sekarang. 

Maka hal yang tepat untuk saat ini adalah bersedekah , karna Allah sudah berjanji dalam surah Al Baqarah ayat 261  barang siapa yang menginfaqkan hartanya dijalan Allah maka akan dilipatgandakan dan perlu kita ketahui bahwa, tidak ada ada dalil Al-Qur’an maupun Hadits yang menjelaskan bahwa sedekah membuat kita menjadi miskin. Akan tetapi sebaliknya sedekah akan menjadikan seseorang serba berkecukupan. 

di antara banyaknya waktu di dalam kehidupan kita, subuh adalah salah satu waktu yang paling utama di dalam bersedekah. Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa, ‘Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak’, sedangkan yang satunya lagi berdoa ‘Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan hartanya” ( HR. Bukhari & Muslim). 

Tujuan dari kegiatan ini adalah dalam rangka mendidik , melatih baik mental maupun fisik dalam rangka mempersiapkan generasi utnuk pemimpin yang tangguh dan berkarakter.

Kegiatan ini bukan hanya untuk kepentingan regenerasi pengurus OSIS atau organisasi kesiswaan lainnya, lebih dari itu, LDKS harus mampu menjadi sebuah metode dan sarana program untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam hal aturan aturan yang ada di sekolah, disiplin dalam hal belajar dan mengerjakan tugas dan disiplin dalam hal waktu, berpakaian, bertutur kata, bersikap dan bertindak. Sehingga konsep LDKS yang kami maksudkan disini akan membekali para siswa sebagai pribadi pribadi dengan dasar kepemimpinan yang dimulai dari dirinya sendiri. 

Di dalam masyarakat kita, masih sering dijumpai pola pikir bahwa pendidikan itu hanyalah tanggung jawab dari pihak lembaga pendidikan saja. Orang tua telah sepenuhnya mempercayakan pendidikan anak-anaknya, menaruh harapan yang tinggi kepada lembaga pendidikan di sekolah. Bahkan orang tua berani membayar mahal untuk itu. Selanjutnya, orang tua juga menuntut lembaga pendidikan untuk bisa memberikan hasil pembelajaran yang optimal kepada anak-anaknya, dan tak jarang mereka menyampaikan rasa kecewa apabila harapan tersebut tak sesuai kenyataannya. 

Meski tak sepenuhnya salah, akan tetapi fenomena keliru ini haruslah cepat-cepat diluruskan. Bahwa tanggung jawab pendidikan anak, tak hanya bisa dibebankan kepada lembaga pendidikan. Namun, juga merupakan tanggung jawab di dalam keluarga itu sendiri, khususnya ibu dan ayah. Ayah dan Ibu, sejatinya merupakan guru pertama dan utama, yang sangat berperan sebagai pendidik di rumah.  

Untuk menjawab fenomena ini  banyak cara yang dapat dilakukan salah satunya adalah dengan program parenting yaitu bentuk kegiatan informal yang dilakukan untuk menyelaraskan kegiatan-kegiatan pengasuhan dan pendidikan anak antara di kelompok bermain dan di rumah. Parenting ini ditujukan untuk para orang tua, para pengasuh anak, dan anggota keluarga lain yang berperan secara langsung dalam proses perkembangan anak.

Sebagai komitmen dalam hal pembinaan Al-quran baik dari segi bacaan maupun hafalan (tahfidz) di Madrasah Darussalam Boarding School maka dilakukan sebuah evaluasi salah satunya adalah  Munaqasah, yang akan dilakukan setiap semester. 

Munaqosah adalah penilaian kinerja untuk mengukur. proses dan produk. Munaqosah tahfidzul Qur’an  merupakan  pengukuran  yang  bertujuan untuk  menguji  kemampuan  siswa  dalam  menghafal  ayat-ayat  Al-Qur’an.

Kegiatan munaqasah ini bekerja sama dengan pihak mitra WAFA (metode belajar Al-quran dengan Otak Kanan) yang dilakukan secara daring.